Language Option
Blog Archive
Entri Populer
-
Apa yang akan terjadi hari ini, esok hari, atau minggu depan ? Tak seorangpun dari kita dapat memastikannya. Mungkin hari ini kita bisa tert...
-
Keberhasilan kita tidak selalu ditentukan oleh kesanggupan kita atau kerja keras kita. Lita bisa saja memiliki kemampuan yang hebat, kerja ...
-
Setiap dari kita tentu selalu ingin bersama-sama dengan orang-orang yang kita kasihi, apakah itu orang tua, istri, suami, anak, bahkan deng...
-
Kalau ada yang mengatakan bahwa hidup ini seperti mimpi, ini ada benarnya tetapi juga ada salahnya. Benarnya adalah bahwa suatu saat nanti,...
-
Saat kita mendapatkan tekanan, saat kita mengalami masalah, ketika saudara sedang sakit, kita pasti merindukan pertolonganNya. Kita menghar...
Rabu, 10 Juni 2015
Benar dan Salahnya Hidup Seperti Mimpi
Kalau ada yang mengatakan bahwa hidup ini seperti mimpi, ini ada benarnya tetapi juga ada salahnya. Benarnya adalah bahwa suatu saat nanti, kita akan membuktikan dan mengerti sepenuhnya bahwa beberapa puluh tahun waktu hidup di bumi ternyata hanya seperti mimpi beberapa detik dibandingkan dengan waktu keabadian yang akan kita jalani. Pada waktu itu orang akan mengerti bahwa hidup yang sesungguhnya adalah nanti di dunia yang akan datang.
Salahnya juga harus dipahami. Kalau tidak memahami salahnya berarti binasa, bahwa hidup di bumi ini bukan mimpi tetapi gelanggang perjuangan berat utuk kehidupan di dunia lain. Kalau hidup tidak diperjuangkan dengan benar untuk kehidupan yang akan datang maka hidup ini bisa menjadi mimpi indah, khususnya bagi orang-orang tertentu yang dianggap oleh kacamata dunia sebagai orang beruntung.
Menurut kacamata dunia, yang beruntung adalah mereka yang sukses studi, sukses karir, sukses bisnis, rumah tangga bahagia dan utuh, terhormat dan lain sebagainya. Hidup ini juga menjadi mimpi buruk bagi orang-orang yang tidak tidak beruntung dalam hidup di bumi ini, yaitu mereka yang gagal studi, gagal berumah tangga, miskin, tertindas, cacat, selalu menderita penyakit dan lain sebagainya. Orang yang di bumi ini tidak beruntung tetapi juga tidak mau mempersiapkan diri untuk kehidupan yang akan datang, suatu hari nanti akan tahu bahwa penderitaan di bumi ini belum seberapa jika dibandingkan dengan penderitaan terpisah dari hadirat-Nya. Jadi, kalau seseorang ditempatkan di tempat yang tidak baik (banyak pergumulan) hendaknya bersyukur sebab keadaan itu adalah hambatan menuju kebinasaan ( Mazmur 73 : 18 - 20 ).
Sebaliknya kalau hidup diperjuangkan dengan benar yaitu bagaimana menjadi orang yang berkenan kepada Tuhan, maka hidup yang berat hanya akan menjadi seperti mimpi buruk saja. Setelah mimpi buruk (hidup di bumi ini) maka seseorang akan mendapatkan hidup yang lebih baik. tetapi kalau hidup dinikmati dengan cara orang fasik, maka hidup ini akan menjadi seperti mimpi indah, tetapi kemudian hari di kehidupan yang akan datang menjadi kehidupan yang buruk. Kesalahan banyak orang adalah mereka "tidak mahu bermimpi buruk" (selagi hidup di dunia ini). Mereka mengusahakan bagaimana mereka memiliki mimpi indah sekarang. Biasanya orang seperti ini tidak memiliki perjuangan seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Ia berkata serigala memiliki liang dan burung memiliki sarang, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya ( Lukas 9 : 58 ).
Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Benar dan Salahnya Hidup Seperti Mimpi". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian.
Salahnya juga harus dipahami. Kalau tidak memahami salahnya berarti binasa, bahwa hidup di bumi ini bukan mimpi tetapi gelanggang perjuangan berat utuk kehidupan di dunia lain. Kalau hidup tidak diperjuangkan dengan benar untuk kehidupan yang akan datang maka hidup ini bisa menjadi mimpi indah, khususnya bagi orang-orang tertentu yang dianggap oleh kacamata dunia sebagai orang beruntung.
Menurut kacamata dunia, yang beruntung adalah mereka yang sukses studi, sukses karir, sukses bisnis, rumah tangga bahagia dan utuh, terhormat dan lain sebagainya. Hidup ini juga menjadi mimpi buruk bagi orang-orang yang tidak tidak beruntung dalam hidup di bumi ini, yaitu mereka yang gagal studi, gagal berumah tangga, miskin, tertindas, cacat, selalu menderita penyakit dan lain sebagainya. Orang yang di bumi ini tidak beruntung tetapi juga tidak mau mempersiapkan diri untuk kehidupan yang akan datang, suatu hari nanti akan tahu bahwa penderitaan di bumi ini belum seberapa jika dibandingkan dengan penderitaan terpisah dari hadirat-Nya. Jadi, kalau seseorang ditempatkan di tempat yang tidak baik (banyak pergumulan) hendaknya bersyukur sebab keadaan itu adalah hambatan menuju kebinasaan ( Mazmur 73 : 18 - 20 ).
Sebaliknya kalau hidup diperjuangkan dengan benar yaitu bagaimana menjadi orang yang berkenan kepada Tuhan, maka hidup yang berat hanya akan menjadi seperti mimpi buruk saja. Setelah mimpi buruk (hidup di bumi ini) maka seseorang akan mendapatkan hidup yang lebih baik. tetapi kalau hidup dinikmati dengan cara orang fasik, maka hidup ini akan menjadi seperti mimpi indah, tetapi kemudian hari di kehidupan yang akan datang menjadi kehidupan yang buruk. Kesalahan banyak orang adalah mereka "tidak mahu bermimpi buruk" (selagi hidup di dunia ini). Mereka mengusahakan bagaimana mereka memiliki mimpi indah sekarang. Biasanya orang seperti ini tidak memiliki perjuangan seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Ia berkata serigala memiliki liang dan burung memiliki sarang, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya ( Lukas 9 : 58 ).
Kalau hidup diperjuangkan untuk bagaimana menjadi berkenan kepada Tuhan, maka hidup yang berat hanya akan menjadi seperti mimpi buruk saja.
Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Benar dan Salahnya Hidup Seperti Mimpi". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Perlu info lebih ?
Data Gereja
Gereja Pantekosta Bali
Alamat :
Jl. Buana Kubu
Gg. Asam VI no 11a
Denpasar Bali Indonesia.
Rekening Bank :
Bank Central Asia ( BCA )
cabang Denpasar
no rekening : 040 190 1921
an. Esther Aryny Chandra Sutedja
KODE CABANG BCA / SHORT CODE : 0140040
SWIFT CODE BCA : CENAIDJA
Ph : +62 361 482028
Mobile : +62 8 123 603 718
Website :
Gereja Pantekosta Isa Almasih Bali
Alamat :
Jl. Buana Kubu
Gg. Asam VI no 11a
Denpasar Bali Indonesia.
Rekening Bank :
Bank Central Asia ( BCA )
cabang Denpasar
no rekening : 040 190 1921
an. Esther Aryny Chandra Sutedja
KODE CABANG BCA / SHORT CODE : 0140040
SWIFT CODE BCA : CENAIDJA
Ph : +62 361 482028
Mobile : +62 8 123 603 718
Website :
Gereja Pantekosta Isa Almasih Bali
Jadwal Ibadah
Senin (Minggu ke-2) :
11.00 am, Pelayanan di LP Krobokan
Kamis (Minggu ke-3) :
11.00 am, Persekutuan doa untuk para manula
Jumat :
10.00 am - 03.00 pm,
Aktivitas Sosial Gereja
Sabtu (Minggu ke-2) :
11.00 am - 01.00 pm,
Persekutuan doa wanita
Minggu :
09.00 am - 12.00 pm,
Ibadah Umum
11.00 am, Pelayanan di LP Krobokan
Kamis (Minggu ke-3) :
11.00 am, Persekutuan doa untuk para manula
Jumat :
10.00 am - 03.00 pm,
Aktivitas Sosial Gereja
Sabtu (Minggu ke-2) :
11.00 am - 01.00 pm,
Persekutuan doa wanita
Minggu :
09.00 am - 12.00 pm,
Ibadah Umum
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.